Menerjang Banjir di Tengah-Tengah Demam Batu Akik

Demam batu akik tengah melanda Indonesia beberapa hari belakangan. Dari kalangan tua hingga anak-anak pun banyak yang terpesona dengan keindahan batu akik yang rupa-rupanya baru mereka sadari belakangan ini. Ialah Simo, (85) kakek renta penjual batu akik keliling asal Atambua itu tetap gigih menjajakan barang dagannya, walaupun banjir menerjang ibu kota saat ini. Simo menjajakan batu akik miliknya di tengah-tengah banjir dengan menaiki dipan tua miliknya yang telah dimodifikasi menjadi sebuah perahu mini.

Sama seperti Simo, Khomsin seorang balita berumur 4 tahun juga gigih menjajakan batu akik miliknya untuk membantu ekonomi keluarga. Ia terpaksa putus sekolah taman kanak-kanak dikarenakan tidak ada biaya untuk melanjutkan sekolah. Khomsin yang bertempat tinggal di daerah Jakarta Utara mengaku kesulitan menjajakan batu akiknya di musim banjir kali ini. Ia nekat berenang menyusuri genangan banjir untuk menjajakan barang dagangannya.

Hal tersebut rupa-rupanya turut didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, di mana saat ini jumlah pengangguran dapat ditekan dikarenakan banyaknya masyarakat yang telah beralih profesi menjadi penjual batu akik.

"Yah, mudah-mudahan saja hal ini tetap berlanjut dan terus berkembang. Mungkin saja kedepannya bisa berubah, batu kali atau batu kapur mungkin yang bakal menjadi tren selanjutnya. Yang jelas kami tetap dukung penuh tingkah-polah masyarakat Indonesia," tukas Muslimin, selaku juru urut menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.