Sejarah tato telah menjadi kebiasaan
orang-orang Indian semenjak ribuan tahun silam. Begitu juga orang Hawai dan
suku Maori di Pasifik Selatan. Namun ternyata suku-suku di Nusantara juga
memliki kebiasaan yang sama semenjak ribuan tahun silam. Suku Dayak, Nias,
Asmat dan segelintir suku-suku lainnya di Indonesia telah merajah tubuhnya
dengan tato yang tentunya dengan maksud-maksud tertentu. Hal ini tentu
menimbulkan spekulasi tersendiri di masyarakat.
Prof. Dr. Patrick Tholib, S.UV., M.PV.,
M.PU berasumsi bahwa sebenarnya suku-suku terdahulu pernah mengadakan seminar
dan workshop membuat tato
bersama-sama. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kemiripan bentuk antara tato
dari suatu etnis dengan etnis lainnya walaupun beda filosofi dan maknanya.
Seminar dan workshop tersebut
melibatkan seluruh etnis maupun suku dari seluruh penjuru dunia dan diadakan
secara berkesinambungan di berbagai tempat di belahan dunia. Prof. Patrick pun
menegaskan bahwa penelitiannya tersebut belum sepenuhnya akurat dikarenakan ia
belum melakukan studi pustaka sama sekali dan hanya melakukan observasi
lapangan, itupun ia lakukan dengan malas-malasan.
Posting Komentar