Munculnya berita heboh mengenai
kembalinya teror yang dilakukan oleh sekawanan teroris di Solo Jawa Tengah,
membuat Indonesia kembali kalang kabut. Pasalnya teroris yang keluarnya tidak
pada jam yang tepat membuat polisi kelabakan. Aksi terorisme yang telah
menewaskan Bripda Suherman 2 teroris
pelaku penembakan di jalan Veteran Kota Solo, membuat panjang daftar perburuan
teroris di Indonesia yang seakan-akan tidak kunjung usai. Ternyata masih banyak
bibit-bibit baru yang berminat untuk menjadi kaum teroris.
“Daripada jadi teroris kan mending
jadi kaum dhuafa saja. Makan dikasih, tempat diberi, dijamin masuk surga pula,”
kata pakar terorisme asal Islandia yang tua di Indonesia, Crysmon Crysys
Monether.
Disinggung demikian POLRI masih
tetap waspada dan segera membuktikan bahwa kualitas POLRI tidak kalah dengan
CIA. Terbukti dengan ditangkapnya jaringan teroris yang berada di Depok siang
kemarin. POLRI juga mengumumkan agar pendaftaran calon teroris gelombang III
harus segera ditutup agar tidak bermunculan lagi bibit-bibit baru.
“Nggak usah pakai jalur mandiri
segala lah, kayak SNMPTN saja. Mending segara tutup pendaftarannya, kalau tidak
akan kami tutup paksa,” kata Irjend Kom. Puter El-Sharizy.
POLRI yang terdiri dari densus,
gegana dan polisi serta dibantu beberapa rekan-rekan seperjuangan rencananya akan
melakukan daur ulang teroris secepatnya dan melakukan perburuan teroris di seluruh
penjuru wilayah di Indonesia demi menyeterilkan kasus terorisme di Indonesia
hingga ke akar-akarnya..
Posting Komentar