Jakarta - Hebohnya kasus pemotongan rambut di dalam angkutan yang kerap kali terjadi di Kota Bandung belakangan ini membuat gerah beberapa masyarakat, khususnya para penumpang angkutan umum. Tidak hanya rambut panjang wanita saja yang belakangan diincar, berdasarkan informasi terbaru rambut pria bahkan yang sudah tipis dan beruban pun turut menjadi sasaran. Hal ini dialami oleh Arifin (80), kakek renta asal Flores Timur yang turut menjadi korban pemotongan rambut liar di dalam angkutan umum dengan tujuan ke Buahbatu. Arifin sendiri terheran-heran dengan aksi pelaku dikarenakan rambut di kepalanya sudah menipis dan beruban.
Aksi pemotongan rambut liar belakangan ini rupa-rupanya dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi. Hal tersebut diamini oleh pakar ekonomi Prof. Halim, S.Sos. Sis. Beliau mengatakan bahwa potongan demi potongan rambut dapat menjadi rupiah tersendiri bagi sebagian orang. Potongan rambut dapat dijadikan wig, kumis palsu, jenggot palsu bahkan bisa dipakai sebagai sapu. Ia menyadari faktor ekonomilah yang menyebabkan pelaku pemotongan nekat melakukan aksinya dikarenakan ada kesempatan.
Di balik santernya kasus pemotongan rambut di angkutan umum, Hari (25) salah satu supir angkutan umum jurusan Pademangan, Jakarta malah memanfaatkan momen ini dengan membuka wirausaha kreatif, yakni membuka jasa pangkas rambut di angkutan umum miliknya. Hal tersebut ia lakukan untuk menambah pemasukan selagi harga BBM bersubsidi belum turun. Selain itu ia juga turut prihatin dengan kasus maraknya pemotongan rambut liar di angkutan umum belakangan ini. Oleh karena itu ia juga mengajak seorang rekannya untuk memotongkan rambut pelanggan selagi ia menarik angkutan.
"Sehingga selagi menunggu sampai di tempat tujuan, penumpang dapat memotongkan rambutnya di atas angkutan tanpa perlu ribet turun ke tukang pangkas rambut atau salon," imbuhnya.(red)
Aksi pemotongan rambut liar belakangan ini rupa-rupanya dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi. Hal tersebut diamini oleh pakar ekonomi Prof. Halim, S.Sos. Sis. Beliau mengatakan bahwa potongan demi potongan rambut dapat menjadi rupiah tersendiri bagi sebagian orang. Potongan rambut dapat dijadikan wig, kumis palsu, jenggot palsu bahkan bisa dipakai sebagai sapu. Ia menyadari faktor ekonomilah yang menyebabkan pelaku pemotongan nekat melakukan aksinya dikarenakan ada kesempatan.
Di balik santernya kasus pemotongan rambut di angkutan umum, Hari (25) salah satu supir angkutan umum jurusan Pademangan, Jakarta malah memanfaatkan momen ini dengan membuka wirausaha kreatif, yakni membuka jasa pangkas rambut di angkutan umum miliknya. Hal tersebut ia lakukan untuk menambah pemasukan selagi harga BBM bersubsidi belum turun. Selain itu ia juga turut prihatin dengan kasus maraknya pemotongan rambut liar di angkutan umum belakangan ini. Oleh karena itu ia juga mengajak seorang rekannya untuk memotongkan rambut pelanggan selagi ia menarik angkutan.
"Sehingga selagi menunggu sampai di tempat tujuan, penumpang dapat memotongkan rambutnya di atas angkutan tanpa perlu ribet turun ke tukang pangkas rambut atau salon," imbuhnya.(red)

Posting Komentar