Tidak banyak yang dilakukan pemerintah akhir-akhir ini dalam
mengatasi harga kebutuhan pokok yang semakin melayang sangat tinggi.
Apalagi baru-baru ini harga kacang kedelai juga ikut-ikutan naik. Banyak
pedagang yang mengeluhkan lambannya stok kedelai dari pusat membuat
mereka kini harus beralih pada kedelai impor.
"Kami harus impor kedelai dari Afrika, yang terkenal dengan kedelai busuknya. Mau bagaimana lagi? kalau beli dari Brazil kemahalan, mau beli dari Hongkong nggak ada yang nanem kedelai di sana. Apa mau impor dari Arab? Salah-salah nanti keledai yang malah didapat, " cerocos salah seorang pedagang kedelai di Pasar Elektron Surabaya, saingannya Pasar Atom.
Lalu yang menjadi pertanyaan, apa hubungannya dengan keberadaan studio musik?
Konon di tiap-tiap studio musik, ada yang namanya "jimpitan" setiap malamnya. Layaknya jimpitan pada tiap ronda malam di kampung-kampung yang sering kita kenal, jimpitan tersebut harus menggunakan kacang kedelai. Tidak fair rasanya apabila menggunakan beras sebagai media jimpitannya. Dengan naiknya harga kacang kedelai, maka otomatis peminat studio musik semakin menurun. Apalagi didukung dengan hobi alias kesukaan para anak band ngemil kacang kedelai bila mereka sedang gedebak-gedebuk di studio musik.
"Camilan kesukaan kami memang kacang kedelai yang biasanya dijual di pasar-pasar, yang seikat itu harganya berkisar antara 1.000 hingga 1.500 rupiah. Selain murah kacang kedelai juga dapat meningkatkan performa kami dalam nge-band. Jadi jangan heran apabila akhir-akhir ini kami mulai jarang latihan nge-band di studio musik gara-gara harga kedelai naik, " tutur salah seorang personil Ngangenin Band yang dengan sukarela mau menyebutkan nama Tuhannya tu.
"Kami harus impor kedelai dari Afrika, yang terkenal dengan kedelai busuknya. Mau bagaimana lagi? kalau beli dari Brazil kemahalan, mau beli dari Hongkong nggak ada yang nanem kedelai di sana. Apa mau impor dari Arab? Salah-salah nanti keledai yang malah didapat, " cerocos salah seorang pedagang kedelai di Pasar Elektron Surabaya, saingannya Pasar Atom.
Lalu yang menjadi pertanyaan, apa hubungannya dengan keberadaan studio musik?
Konon di tiap-tiap studio musik, ada yang namanya "jimpitan" setiap malamnya. Layaknya jimpitan pada tiap ronda malam di kampung-kampung yang sering kita kenal, jimpitan tersebut harus menggunakan kacang kedelai. Tidak fair rasanya apabila menggunakan beras sebagai media jimpitannya. Dengan naiknya harga kacang kedelai, maka otomatis peminat studio musik semakin menurun. Apalagi didukung dengan hobi alias kesukaan para anak band ngemil kacang kedelai bila mereka sedang gedebak-gedebuk di studio musik.
"Camilan kesukaan kami memang kacang kedelai yang biasanya dijual di pasar-pasar, yang seikat itu harganya berkisar antara 1.000 hingga 1.500 rupiah. Selain murah kacang kedelai juga dapat meningkatkan performa kami dalam nge-band. Jadi jangan heran apabila akhir-akhir ini kami mulai jarang latihan nge-band di studio musik gara-gara harga kedelai naik, " tutur salah seorang personil Ngangenin Band yang dengan sukarela mau menyebutkan nama Tuhannya tu.
Posting Komentar