Ternyata orang gila pun percaya bahwa budidaya serangga jenis kumbang
rave ini sangat menguntungkan. Budidaya hewan berdarah biru ini
sangatlah tidak merepotkan. Asalkan diberi makanan hama wereng secara
rutin kira-kira 15 kilogram per hari. Biasanya petani sangat
mengharapkan bantuan dari serangga satu ini untuk memakan hama wereng
yang berada di sawah-sawah mereka. Apalagi ketika musim panen tiba.
Kebijakan yang dilakukan serangga ini sangatlah bijaksana &
adil.
Namun berita menyedihkan datang ketika tomcat mulai menyerang warga
yang bermukim di Kota Surabaya dan sekitarnya. Begitu ambisiusnya si
tomcat untuk mempopulerkan diri mereka sebagai serangga nomor wahid di
dunia. Hal ini diungkapkan oleh pawang tomcat, Raden Mas Syahirul, 8
tahun, warga Wonokromo, Surabaya. Ia mengungkapkan bahwa si tomcat
merasa iri dengan ketenaran sesama jenis sub ordo-nya, ulat bulu.
Mereka (tomcat) iri Mas sama ketenarannya si ulat bulu. Makanya mereka ikut-ikutan cara ulat bulu agar bisa menjadi terkenal &lebih memasyarakat. Agar bisa masuk tivi gitu loh…,” kata R.M. Syahirul di sela-sela acara jumpa fans Inul Daratista di markas besar PBB, Swiss.
Syahirul sendiri mengungkapkan apabila tomcat semakin mengganas, maka ia secara langsung akan turun tangan & menangkap tomcat satu per satu mulai dari ujung Sabang hingga Ujungpandang.
“Daerah Ambon hingga pucuk sengaja nggak saya datengin Mas, soalnya di sana kan sudah ada pawangnya sendiri. Malah bisa-bisa si tomcat-nya yang takut menyebar ke daerah Papua. Tomcat rupanya anti dengan yang namanya Suku Asmat., “ lanjutnya. Ternyata hewan juga bisa rasisme ya??? Wih wih wih, tapi bagaimanapun, sejahat apapun, sekasar apapun, sekejam apapun tomcat adalah mahkluk Allah. Mereka pantas hidup karena mereka mahkluk hidup. Mereka juga memiliki hak mutlak sejak lahir, yakni hak untuk hidup, hak untuk mencari makanan & tempat tinggal, hak untuk bernafas & hak untuk berpendapat.
Mereka (tomcat) iri Mas sama ketenarannya si ulat bulu. Makanya mereka ikut-ikutan cara ulat bulu agar bisa menjadi terkenal &lebih memasyarakat. Agar bisa masuk tivi gitu loh…,” kata R.M. Syahirul di sela-sela acara jumpa fans Inul Daratista di markas besar PBB, Swiss.
Syahirul sendiri mengungkapkan apabila tomcat semakin mengganas, maka ia secara langsung akan turun tangan & menangkap tomcat satu per satu mulai dari ujung Sabang hingga Ujungpandang.
“Daerah Ambon hingga pucuk sengaja nggak saya datengin Mas, soalnya di sana kan sudah ada pawangnya sendiri. Malah bisa-bisa si tomcat-nya yang takut menyebar ke daerah Papua. Tomcat rupanya anti dengan yang namanya Suku Asmat., “ lanjutnya. Ternyata hewan juga bisa rasisme ya??? Wih wih wih, tapi bagaimanapun, sejahat apapun, sekasar apapun, sekejam apapun tomcat adalah mahkluk Allah. Mereka pantas hidup karena mereka mahkluk hidup. Mereka juga memiliki hak mutlak sejak lahir, yakni hak untuk hidup, hak untuk mencari makanan & tempat tinggal, hak untuk bernafas & hak untuk berpendapat.
Posting Komentar