Selalu Ada yang Lama

Headlines News :
Home » » Papua Kembali dicekam Oleh Tawuran Massal

Papua Kembali dicekam Oleh Tawuran Massal

Written By Korap Cak on Jumat, 18 Januari 2013 | Jumat, Januari 18, 2013



Tawuran massal yang akhir-akhir ini kerap terjadi dipicu oleh beberapa hal, misalnya sengketa lahan yang berujung keributan, tindakan arogan oknum polisi, kesalahpahaman di dalam masyarakat bahkan yang paling parah bisa disebabkan oleh konflik yang membawa-bawa SARA. 

Belakangan ini tawuran yang disebabkan oleh hal yang sepele semakin marak. Namun peristiwa ini lain lagi, masih dalam lingkup kejahatan radikal namun terasa unik. Ya, peristiwa tawuran antar masyarakat di desa Kulukulukombo, daerah pedalaman Wamena bisa dibilang lucu. Pasalnya yang selama ini kita ketahui bahwa tawuran itu terjadi karena adanya perselisihan antar dua kelompok, nah yang ini lain daripada yang lain.

Tawuran yang disebabkan oleh masalah yang kiranya super duper sepele sekali. Perpecahan yang dialami oleh tiga anak manusia gara-gara berebut naik becak. Walaupun sudah sangat metropolis, namun transportasi desa Kulukulukombo masih sangat minim. Buktinya becak saja dijadikan sebagai ajang rebutan kursi penumpang. Diketahui dalang di balik aksi ini berinisial X (15)  yang merupakan penumpang pertama yang menduduki kursi penumpang di dalam becak milik Solikhin (59), warga desa Watugede, Singosari, Malang. Singkat ceritanya, X yang sudah menggapai tempat duduk becak milik Solikihin dikejutkan dengan kedatangan Warobay (37), wakil direktur PT Freeport di bagian kebersihan. Tanpa basa-basi Warobay langsung saja duduk di atas X yang tadi sudah menempati becak itu lebih dulu. X yang merasa tidak terima dengan perlakuan seperti itu langsung mencium wajah Warobay. Warobay yang juga tidak terima dengan perlakuan X langsung ganti mencium X dengan genitnya. 

 
Lebih dari setengah jam aksi cium-mencium itu terjadi. Lalu berujunglah ke aksi yang lebih anarkis lagi, Warobay dan X saling pukul dan hajar. Lebih tragis lagi becak yang mereka tumpangi, mereka gulingkan ke selokan sekaligus bersama supirnya. Lalu dibakar. Entah apa yang merasuki diri X, Warobay dan Solikhin, tiba-tiba saja esoknya masing-masing membawa pasukan untuk tawuran. X tidak terima dengan perlakuan Warobay dan begitu pula Warobay sebaliknya. Solikhin lain lagi, dia tidak terima becak buatan Swiss pemberian buyutnya tersebut dibakar habis di selokan.

"Saya tidak terima jika becak saya dibakar di got, namun saya masih bisa terima apabila dibakar di tong sampah," sahut Solikhin ketika diwawancarai di RSJ pasca tawuran berlangsung.

Solikhin mengalami luka yang cukup parah di bagian udelnya (pusar), sedangkan X dan Warobay masing-masing mengalami patah tulang leher dan tulang rambut. Hansip & petugas kebersihan hingga detik ini masih menyelidiki TKP untuk pemeriksaan lebih lanjut. 
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template Modified by KORAP CAK!!!
Copyright © 2011. Official Blog of Korap Cak!!! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by KORAP CAK!!!
Proudly powered by Blogger