Kita semua patut berbela sungkawa kepada para korban tragedi pesawat sukhoi jet 100 yang mengalami kecelakaan di daerah Gunung Salak Bogor pada tanggal 10 Mei 2012 kemarin. Jumlah korban tewas sebanyak 45, 8 warga Russia dan selebihnya warga Indonesia. Banyak yang menaruh perhatian terhadap peristiwa tersebut. Pasalnya, pesawat sukhoi buatan Russia tersebut belum diuji coba oleh Indonesia karena masih dalam pengenalan alias promosi kepada perusahaan-perusahaan penerbangan di Indonesia. Kecelakaan yang diberitakan akibat miss komunikasi itu ternyata salah. Sinyal penerima pada pesawat dalam keadaan baik dan tidak ada sabotase. Selain itu tidak ada mesin-mesin pesawat yang dicurigai sebagai biang keladi penyebab kecelakaan.
Lalu
apa???
Ternyata
eh ternyata, supir pesawat sukhoi jet 100 yang diketahui bernama
Alexander Yablontsev dulunya adalah mantan supir bemo di Russia sana.
Berdasarkan penuturan sahabat-sahabat terdekatnya, dia tidak bisa
membedakan gundukan tanah dengan gundukan gunung. Oleh karenanya
tidak heran jika Yablontsev menabrak gunung yang ada di depannya
walaupun ia tengah menyupiri sebuah pesawat raksasa milik sukhoi
Russia.
“Saya
rasa Yablontsev juga tidak sadar apabila dirinya tengah menjalankan
sebuah pesawat. Mungkin dia masih berpikir dirinya tengah menarik
bemo sehingga bebas berekspresi ketika menyupirinya. Mau zig-zag, mau
ugal-ugalan terserah. Saya turut prihatin dengan kejadian ini,”
ungkap Stimikonomonochev, sahabat karib almarhum Yablontsev.
Hal
yang senada juga diungkapkan oleh musuh bebuyutan Yablontsev,
Smithtty Yogayogiglolich. “Yablontsev apabila menyetir sangat
ngawur. Pernah pada suatu kali dia mnyupiri pesawat untuk pertama
kalinya ketika pesawat akan take off di landasan pacu, dia malah
muter-muter tidak karuan di run way-nya. Kontan saja sang co-pilot
marah dan langsung menarik Yablontsev keluar dari pesawat dan
akhirnya disupiri oleh co-pilot itu sendiri. Gile bukan???
Posting Komentar