Komentar salah seorang komentator kondang asal Wamena, Bung Tommy Wweleh atau yang biasa dikenal dengan Bung ToWwel menyayangkan tragedi yang tengah terjadi di dunia sepak bola Indonesia khususnya baru-baru ini. Adalah tanah kelahirannya sendiri, yakni Wamena yang menjadi saksi tuli atas tragedi yang menimpa klub kesayangan masayarakat Wamena, yakni Persiwa Wamena.
Salah seorang pemain mereka, yakni Pieter Rumaropen terganjal larangan bermain sepak bola seumur hidup oleh Komdis PSSI dikarenakan telah memukul wajah wasit ISL, Muhaimin kala bertanding melawan Pelita Bandung Raya, pada Minggu 20 April 2013 yang lalu.
Tampaknya Bung ToWwel sangat menyayangkan terhadap sikap yang dilakukan oleh Rumaropen.
"Rumaropen betul-betul nggak memiliki norma. Sebagai seorang pemain kelas bintang satu hendaknya dia bisa menjaga sikap. Jangan main pukul wasit seenaknya saja. Memukul wasit hendaknya memperhatikan tata aturan yang berlaku. Harus minta izin dulu sama wasit yang bersangkutan dan juga sama asisten wasit sekaligus Panpel kalau bisa. Kalau izin tersebut sudah turun, nah pemukulan kepada wasit baru boleh dilakukan. Selain itu juga harus memperhatikan syarat-syarat utama dalam memukul wasit. Tidak boleh memukul bagian alat vital dan tulang ekor. Pemukulan bisa dikatakan sah apabila wasit mengeluarkan kartu merah kepada pemain yang bersangkutan. Namun ia masih dapat bermain lagi dalam jangka waktu 2 pertandingan ke depan. Daripada asal pukul aja, yang rugi kan kita semua. Mendingan kalau mau main pukul ikut sepak bolanya Si Madun 3 aja sana! Jangan ISL!" kata Bung ToWwel sambil menahan kantuk, lapar, dahaga dan emosi.
Salah seorang pemain mereka, yakni Pieter Rumaropen terganjal larangan bermain sepak bola seumur hidup oleh Komdis PSSI dikarenakan telah memukul wajah wasit ISL, Muhaimin kala bertanding melawan Pelita Bandung Raya, pada Minggu 20 April 2013 yang lalu.
Tampaknya Bung ToWwel sangat menyayangkan terhadap sikap yang dilakukan oleh Rumaropen.
"Rumaropen betul-betul nggak memiliki norma. Sebagai seorang pemain kelas bintang satu hendaknya dia bisa menjaga sikap. Jangan main pukul wasit seenaknya saja. Memukul wasit hendaknya memperhatikan tata aturan yang berlaku. Harus minta izin dulu sama wasit yang bersangkutan dan juga sama asisten wasit sekaligus Panpel kalau bisa. Kalau izin tersebut sudah turun, nah pemukulan kepada wasit baru boleh dilakukan. Selain itu juga harus memperhatikan syarat-syarat utama dalam memukul wasit. Tidak boleh memukul bagian alat vital dan tulang ekor. Pemukulan bisa dikatakan sah apabila wasit mengeluarkan kartu merah kepada pemain yang bersangkutan. Namun ia masih dapat bermain lagi dalam jangka waktu 2 pertandingan ke depan. Daripada asal pukul aja, yang rugi kan kita semua. Mendingan kalau mau main pukul ikut sepak bolanya Si Madun 3 aja sana! Jangan ISL!" kata Bung ToWwel sambil menahan kantuk, lapar, dahaga dan emosi.
+ komentar + 2 komentar
Ane setuju banget tuh bang ..
nice share deh .
ok, trims telah berkunjung
Posting Komentar