Pekanbaru - Lagi-lagi Indonesia sukses mengekspor kabut asap ke negeri tetangga. ASEAN mencatat tiap tahunnya Indonesia berhasil mengekspor kabut asap hingga tembus 750 barrel asap tiap tahunnya dan tahun ini ASEAN mencatat kabut asap yang diekspor Indonesia mencapai angka 770 barrel. Asap yang menimbulkan polusi udara di beberapa daerah di Riau hingga menyebar ke negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia ini rupa-rupanya tidak hanya disebabkan oleh kebakaran hutan belaka. Namun setelah diselidiki ternyata ada hal yang lain yang menyebabkan memanasnya kondisi di daerah Asia Tenggara tersebut.
Ya, asap hasil pembakaran sate rupa-rupanya ikut meramaikan polusi asap yang dihasilkan oleh kebakaran hutan di Riau. Warga di pedalaman Riau sengaja membakar sate besar-besaran tiap tahunnya untuk menyambut datangnya Bulan Ramadhan. Entah darimana asalnya kebudayaan ini, yang jelas beberapa warga di pedalaman Riau, khususnya wilayah Kepulauan Riau setiap memasuki bulan puasa selalu mengadakan pesta makan sate keledai besar-besaran. Tak ayal, asap hasil pembakaran sate pun begitu banyak dan pekat apalagi bila terbawa angin hingga ke negeri tetangga. Hal itulah yang kini diupayakan oleh Menkokesra, Menteri Kehutanan dan Menteri Dalam Negeri untuk meminimalisir keadaan gawat itu dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengurangi pesta bakar-bakar sate terlebih dahulu selama kebakaran hutan masih belum usai.
Ya, asap hasil pembakaran sate rupa-rupanya ikut meramaikan polusi asap yang dihasilkan oleh kebakaran hutan di Riau. Warga di pedalaman Riau sengaja membakar sate besar-besaran tiap tahunnya untuk menyambut datangnya Bulan Ramadhan. Entah darimana asalnya kebudayaan ini, yang jelas beberapa warga di pedalaman Riau, khususnya wilayah Kepulauan Riau setiap memasuki bulan puasa selalu mengadakan pesta makan sate keledai besar-besaran. Tak ayal, asap hasil pembakaran sate pun begitu banyak dan pekat apalagi bila terbawa angin hingga ke negeri tetangga. Hal itulah yang kini diupayakan oleh Menkokesra, Menteri Kehutanan dan Menteri Dalam Negeri untuk meminimalisir keadaan gawat itu dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengurangi pesta bakar-bakar sate terlebih dahulu selama kebakaran hutan masih belum usai.
Posting Komentar