
Namun tidak demikian di Solo. Di Kota yang terkenal dengan julukan "Spirit of Java" nya ini, ISIS justru dipuja-puja oleh banyak masyarakat. Walikota Solo, FX Rudyatmo menambahkan bahwa dirinya dan masyarakat Solo sangat santai menanggapi kedatangan ISIS di kotanya.
"Walah mas, wong ISIS itu kan sudah berdiri sejak tahun 1964, awalnya dulu bernama ASKI, Akademi Seni Karawitan Indonesia kemudian seriring berjalannya waktu berganti nama menjadi STSI dan kemudian hingga sekarang namanya Institut Seni Indonesia Surakarta atau biasa disingkat ISIS. Jadi saya dan masyarakat Solo sudah biasa mendengar nama ISIS," terang walikota Solo panjang lebar.
Bahkan salah seorang remaja asal Malang, sebut saja namanya Ahmad, (20) mengaku sangat mencintai ISIS karena dia merupakan salah satu mahasiswa asal Perguruan Tinggi Negeri tersebut. Tidak hanya itu, ketua BEM Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta yang tidak mau disebutkan namanya tersebut menggemborkan bahwa faham mencintai ISIS wajib hukumnya.
"Janganlah kita sebagai mahasiswa ISIS (ISI Surakarta) tidak mengakui almamater kita. Tunjukkan pada dunia bahwa ISIS yang sebenarnya adalah asli produk Indonesia dan justru bisa melestarikan kebudayaan Indonesia, sedangkan ISIS yang berasal dari luar adalah bajakan dan justru harus diberangus karena merusak moral bangsa!" tandasnya.
+ komentar + 6 komentar
edan hahahaha...
kagok aku bacanya..
Tak kira beneran..hehe
Hehehe.. ternyata oh ternya..
saya kira isis beneran toh :p
hahaha, cuma bisa tertawa....
E lha jebulane. Hoo
lha dalah, tak kiro tenanan tow mas :)
Posting Komentar