Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana menambah kursi wakil rakyat melalui revisi UU Pemilu. Hal ini tentunya mengundang beragam polemik di masyarakat. Karena kinerja DPR sendiri selama ini tak luput dari sorotan publik, sehingga masyarakat ikut mengetahui perkembangan dari lembaga legislatif satu ini. Wajar saja karena masyarakat memasang harapan sangat tinggi kepada para
wakil rakyat yang duduk di Senayan. Selain soal aspirasi, kinerja DPR
juga menurut berbagai survei belum cukup memuaskan masyarakat.
Menurut tukang kebun wakil Komisi 2 DPR, Drs. Susilo Prajitno, M, Hum, penambahan kursi DPR di Senayan sebagai imbas dari ketidakefektifan kinerja DPR akhir-akhir ini.
"Sesuai boros saya, penambahan kursi DPR di Senayang sangat tepat sekali untuk dilakukan., Kasihan para anggota DPR kita kerjanya selama ini terlalu berat. Alhasil sebagai bentuk pelarian, korupsi pun kerap mereka lakukan untuk melepas penat setelah bekerja berat."
"Selain itu jumlah kursi di DPR saat ini semakin berkurang dikarenakan banyaknya kursi yang nggak awet gara-gara dimakan rayap. Sehingga beberapa anggota DPR terpaksa duduk lesehan di lantai ketika melaksanakan rapat kerja. Maka dari itu menurut boros saya penambahan unit kursi di DPR sudah sangat tepat dua kali," lanjutnya.
Sontak saja pernyataan dari tukang kebun wakil Komisi 2 DPR tersebut menuai beragam reaksi dari golongan kaum tikus. Pasalnya, persaingan untuk mendapatkan makanan pun menjadi lebih sulit. Saat ini saja untuk memperoleh makanan gampang-gampang susah, mengingat pemerintah telah memangkas anggaran sebanyak 133 triliun rupiah untuk tahun ini.(red)
Menurut tukang kebun wakil Komisi 2 DPR, Drs. Susilo Prajitno, M, Hum, penambahan kursi DPR di Senayan sebagai imbas dari ketidakefektifan kinerja DPR akhir-akhir ini.
"Sesuai boros saya, penambahan kursi DPR di Senayang sangat tepat sekali untuk dilakukan., Kasihan para anggota DPR kita kerjanya selama ini terlalu berat. Alhasil sebagai bentuk pelarian, korupsi pun kerap mereka lakukan untuk melepas penat setelah bekerja berat."
"Selain itu jumlah kursi di DPR saat ini semakin berkurang dikarenakan banyaknya kursi yang nggak awet gara-gara dimakan rayap. Sehingga beberapa anggota DPR terpaksa duduk lesehan di lantai ketika melaksanakan rapat kerja. Maka dari itu menurut boros saya penambahan unit kursi di DPR sudah sangat tepat dua kali," lanjutnya.
Sontak saja pernyataan dari tukang kebun wakil Komisi 2 DPR tersebut menuai beragam reaksi dari golongan kaum tikus. Pasalnya, persaingan untuk mendapatkan makanan pun menjadi lebih sulit. Saat ini saja untuk memperoleh makanan gampang-gampang susah, mengingat pemerintah telah memangkas anggaran sebanyak 133 triliun rupiah untuk tahun ini.(red)
Posting Komentar