Entah
mengapa tiba-tiba PT KAI lemas ketika mendengar berita penangkapan calo-calo
mudik. Hal ini dikarenakan aksi calo-calo yang begitu memukau sehingga dapat
menarik banyak calon pemudik yang kehabisan tiket resmi dengan harga selangit.
Namun beberapa masyarakat juga nampak resah dengan keberadaan calo-calo itu.
Mereka mengaku resah dengan bau mulut
mereka ketika berpuasa.
“Yah
namanya saja puasa, tentu kami memaklumi. Tapi bau mulutnya itu lho, sumpah!
Saya nggak tahan. Kayaknya mereka nggak pernah sikat gigi deh. Lalu mulutnya
berkeringat. Ihh, amit-amit,” kata Duwi, calon pemudik dari Ujung Kulon yang
akan menggunakan jasa KAI menuju Semenanjung Blambangan, Banyuwangi.
KAI
sebenarnya sangat delimatis. Pasalnya apabila calo-calo tersebut ditangkap,
mereka tidak dapat menaikkan Tunjangan Hari Raya atau THR kepada para
karyawannya. Biasanya calo-calo nakal tersebut bermain dengan orang dalam, lalu
secara rutin mereka setoran sesuai dengan jumlah tiket yang dijual. Namun bagaimanapun
juga, keberadaan calo-calo nakal yang memiliki bau mulut hendaknya ditumpas
habis hingga ke akar. Selain mengganggu kenyamanan masyarakat, juga sangat
mengganggu hidung reporter KORAP Cak!!! yang kebetulan tengah mewawancarai
seorang calo di salah satu sudut perlintasan rel Kereta Api di daerah Lebak
Bulus, Jakarta.
Posting Komentar