Siapa yang tidak ingin provinsi Jakarta menjadi aman, sejahtera dan sentausa?
Tentu semua warga Jakarta menginginkannya.
Nah, di pilkada Jakarta 2012 ini, seluruh warga Jakarta tanpa terkecuali (bahkan yang telah dikubur sekalipun) dapat mengikuti perhelatan akbar yang diadakan setiap 4 tahun sekali ini. Banyak parpol-parpol yang mengusung nama calon-calon pimpinan daerah yang dianggapnya dapat menaikkan pamor parpol-parpol itu.
Kampanye pilkada memang selesainya bisa dihitung beberapa menit lagi, paling tidak 345600 menit lagi. Namun masih saja banyak cagub yang berkampanye secara mati-matian. Bahkan ada yang masih saja membagi-bagikan sejumlah uang kepada beberapa warga Jakarta. Namun sayang beribu sayang, beberapa orang yang telah menjadi korban keganasan pemberian uang oleh bapak-bapak cagub ternyata bukan warga Jakarta.
"Kemarin siang ada Pak Cagub Jakarta yang menawari saya uang. Ya, saya terima saja, namanya juga diberi. Toh itu kan uang halal. Padahal saya bukan warga Jakarta lho Mas, saya ini orang Brebes, Jawa Tengah. Lagi mudik naik becak ke Pekanbaru sama keluarga saya," akui Alexander de Suyitno, yang notabene adalah korban dari pemberian uang oleh bapak-bapak cagub Jakarta.
Tidak hanya itu, rupanya cagub-cagub Jakarta mempunyai rahasia sendiri dari strateginya dalam membagi-bagikan uang.
"Biarlah rakyat menerima uang-uang itu dulu, toh nanti mereka juga akan membayar ke kita-kita ini sepuluh kali lipat. Biasa, pajak berbicara... hehehe...," kata salah satu cagub Jakarta yang tidak mau disebutkan nama kakek-neneknya tersebut.
Tentu semua warga Jakarta menginginkannya.
Nah, di pilkada Jakarta 2012 ini, seluruh warga Jakarta tanpa terkecuali (bahkan yang telah dikubur sekalipun) dapat mengikuti perhelatan akbar yang diadakan setiap 4 tahun sekali ini. Banyak parpol-parpol yang mengusung nama calon-calon pimpinan daerah yang dianggapnya dapat menaikkan pamor parpol-parpol itu.
Kampanye pilkada memang selesainya bisa dihitung beberapa menit lagi, paling tidak 345600 menit lagi. Namun masih saja banyak cagub yang berkampanye secara mati-matian. Bahkan ada yang masih saja membagi-bagikan sejumlah uang kepada beberapa warga Jakarta. Namun sayang beribu sayang, beberapa orang yang telah menjadi korban keganasan pemberian uang oleh bapak-bapak cagub ternyata bukan warga Jakarta.
"Kemarin siang ada Pak Cagub Jakarta yang menawari saya uang. Ya, saya terima saja, namanya juga diberi. Toh itu kan uang halal. Padahal saya bukan warga Jakarta lho Mas, saya ini orang Brebes, Jawa Tengah. Lagi mudik naik becak ke Pekanbaru sama keluarga saya," akui Alexander de Suyitno, yang notabene adalah korban dari pemberian uang oleh bapak-bapak cagub Jakarta.
Tidak hanya itu, rupanya cagub-cagub Jakarta mempunyai rahasia sendiri dari strateginya dalam membagi-bagikan uang.
"Biarlah rakyat menerima uang-uang itu dulu, toh nanti mereka juga akan membayar ke kita-kita ini sepuluh kali lipat. Biasa, pajak berbicara... hehehe...," kata salah satu cagub Jakarta yang tidak mau disebutkan nama kakek-neneknya tersebut.
Posting Komentar